
TERNATE – Dermaga penyebrangan yang ambruk ke dasar laut lantaran ditambrak kapal ferry pada Rabu (10/05/2023) lalu membuat aktifitas di pelabuhan penyebragan Bastiong Ternate terganggu, kini dermaga mulai dibangun kembali oleh pihak yang bertanggungjawab.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ternate Justan Gaffaru mengatakan, pembangunan dermaga harus dikebut dan ditargerkan awal Desember 2023 tahun ini bisa rampung sehingga dapat dipergunakan kembali oleh penguna jasa penyebrangan.
“Sesuai informasi dari PT ALP dari kontrak mereka itu perkiraan pekerjaannya awal Desember sudah selesai karena kami dengan kementerian mengejar supaya dalam pengangkutan natal dan tahun baru dermaga ini bisa dipake,” kata Justan, Selasa (25/07/2023).
Pekerjaan pembangunan dermaga tersebut diperkirakan menelan anggran mencapai Rp 20 miliar, untuk itu harus terus diawasi guna percepatan dan ketepatan kerja sesuai harapan sehingga natal 2023 dan menyambut tahun baru 2024 dermaga yang ambruk ini segera selesai dibagun.
“Harapan kita semga tidak kendala faktor cuaca sehingga pekerjaan sesuai target dan yang kerja ini pihak yang bertanggungjawab. Dari mereka kita tidak tau tapi kalu estimasi dari ASDP sendiri bisa mencapai Rp 20 miliar kalau dari mereka kami tidak tau kami harus memberikan pengawasan ketat,” ucapnya.
Ambruknya dermaga akibat tabrakan kapal ferry tersebut berdampak pada pelayan publik, memperlambat mobilisasi angkutan manusia dan barang antar pulau mapun antar provinsi dari dan ke Ternate. Hal itu lantaran dari 2 dermaga milik PT ASDP kini hanya dapat dipergunakan 1 dermaga saja.
“Dengan 2 derma kini menjadi 1 dermaga memang pelabuhan agak hambatan dimana jam tunggu pemakai jasa yang biasanya 1 jam menjadi 2 hinga 3 jam ini terjadi antrian kapal karena ada 10 kapal yang beroprasi dengan 1 dermaga saja,” ujarnya.(red/SMG)