You are here
Home > Berita > PENDIDIKAN > Diduga Jadi Aktor Mafia Proyek, Gubernur AGK Diminta Tegas Copot Imam Makhdy dan Fahmi Alhabsy Dari Jabatan

Diduga Jadi Aktor Mafia Proyek, Gubernur AGK Diminta Tegas Copot Imam Makhdy dan Fahmi Alhabsy Dari Jabatan

JURNALONE.ID – Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba kembali didek agar bertindak tegas mencopot Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Imam Makhdy dari jabatan Kepala Dinas.

Desakan itu dilontarkan oleh Presidium Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Provinsi Maluku Utara, melali aksi demo yang dilakukan di Kediaman Gubernur Malut di Ternate, Senin (17/07/2024).

Dikesempatan itu, satu-persatu para orator membeberkan berbagai permasalahan yang terjadi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Imam Makhdy.

“Sudah kurang lebih 1 tahun, Imam Makhdy selaku kepala dinas tidak lagi menjalankan tugas sebagai kepala dinas, karena halangan lain, ini semestinya segera diganti ada apa kalau tidak diganti,” tegas dalam orasi para orator dari LMND Maluku Utara Itu.

Selain Kepala Dinas, desakan juga dilontarkan kepada Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Fahmi Alhabsy.

Desakan pencopotan Fahmi lantaran diduga melakukan tindakan kejahatan secara terstruktur yaitu mengatur berbagai pekerjaan proyek fisik yang melekap pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara.

Alan Ilyas selaku Kordinator aksi menyampaikan, praktek kejahatan proyek yang sengaja dilakukan oleh sekretaris itu, LMND Maluku Utara telah mengantongi bukti kuat atas dugaan kejahata proyek yang dilakukan sekretaris itu.

“Kami menduga ada kong-kali kong terhadap proyek oleh Fahmi selaku sekretaris dinas dan pihak ketiga (kontraktor), padahal pekerjaan fisik swakelola tidak harus dinas yang menetukan pihak ke tiga. Kami punya bukti kuat mereka lakukan kejahatan bagi-bagi proyek fisik disejumlah sekolah kontraktornya sudah diatur dari dinas,” ucapnya.

Untuk itu aksi demo yang dilakukan LMND Maluku Utara, sebagai bentuk langka serius memitak kepada gubernur mecopot kedua petinggi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malut itu.

“Kami mita gubernut mengambil sikap tegas mencopot kadis dan sekretaris dinas itu. Kami tidak main-main, aksi yang kami lakukan akan berlanjut seperti kami lakukan dan membongkar kejehatan di RSDU Hasan Busorie,” tegasnya.(red/SMG)

Leave a Reply

Top