
TERNATE, JURNALONE.ID – Perugas BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Ternate, lakukan pantauan Gerhana Matahari Hibrida di Halaman Kantor BMKG, Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (20/04/2023).
Kepala BMKG Kelas III Ternate Andri Wijaya Bidang, S.Si.,M.Si menyampaikan, petugas BMKG menggunakan satu unit teleskop untuk melakukan pemantauan langsung Gehana Matari dari hakam kantor BMKG.
Andri mengungkapkan bahwa, fenomena langkah Gerhana Matahari Hibrida ini dapat teramari secara jelas mulai teramati pada pukul 12. 7 menit WIT dari halam kantor BMKG, dan puncak durasinya hingga pukul 13.41 WIT.
“Yang kita lihat ini adalah Gerhana Matahari sebagaian dengan posisi awal kita akan melihat posisi pertama adalah jam 12.07 menit WIT puncaknya sendiri di jam 13.41 WIW dan nantinya berakhir pada jam 15.14 WIT,” kata Andi kepada BTV.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk Gerhana Matahari Hibrida sendiri diamati cukup lama dari titik pemantauan dari petugas BMKG.
“Lamanya sekitar 3 jam yang kita amati hasil perhitungan dan pengamatan dimana terjadi perbedaan tersebut apakah perhitungan denfan pengamatan apa sama,” ujarnya.
Kepala BMKG itu menghimbau kepada seluruh masyarakat di Maluku Utara agar memantau Gerhana Matahari yang telah berlangsung harus menggunakan alat pelindung mata. Hal itu untuk menghindari sinar matari secera langsung ke mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
“Himbawan kepada masyarakat untuk lihat Gerhana Matahari ini wajib memakai alat pelindung mata, seperti kacamata hitam yang tebal yang memang khusus untuk melihat sinar matahari, karena sinar matahari itu berbahaya efeknya buat mata dan bisa menyebabkan kebutaan,”harapnya.
Fenomena langka ini turut disaksikan sejumlah masyarakat di halaman kantor BMKG, mulai dari orang dewasan hingga anak-anak.
Mereka memantau mengamati Gerhana Matahari Hibrida melalui layar monitor yang disiapkan BMKG. Selaun itu juga sebagaian mengamati secara langsung dengan menggunaian kacamata Gerhana yang disiapakan petugas BMKG.
Agung Prasetia salaah satu anak yang ikut mencoba mengamati Gerhana dengan mengunakan kacamata Gerhana mengungkapakan bahwa pengalaman pertama melihat fenomena alam ini.
“Datang kesini melihat Gerhana Matahari dan ini baru pertama kali lihat, tadi coba pake kacama gerhana bisa lihat langsung, mataharinya terluhat sebagian dan ini tidak panas,” ujarnya.(red/SMG)