You are here
Home > KESEHATAN > Target Turunkan Stunting, Kepala BKKBN RI Kunjungi Klinik Pratama KB Andalan di Ternate

Target Turunkan Stunting, Kepala BKKBN RI Kunjungi Klinik Pratama KB Andalan di Ternate

TERNATE, JURNALONE.ID – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo melakukan kunjugan kerja di provinsi Maluku Utara, Kamis (23/02/2023).

Kunjugan Kepala BKKBN itu dalam rangka memastikan capaian angka stunting di maluku Utara, seiring harapan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting, dan ditargetkan pada 2024 bisa ditekan turun mencapai 14 pesen.

Dalam kunjuganya itu, Hasto Wardoyo mengunjugi Klinik Pratama KB Andalan tepatnya di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate di Jalan Batu Angus Ternate Utara.

Hasto Wardoyo didampingi Kepala BKKN Maluku Utara dan sejumlah dokter memasang langsung alat kontrasepsi jangaka panjang jenis implan kepada salah satu warga akseptor.

Hasto Wardoyo kemudian menghadiri rapat Koordinasi bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi, Kabupaten, dan Kota se Provinsi Maluku Utara, yang berlangsung di Ternate yang dihadiri Wakil Gubernur Maluku Utara, M. Al Yasin Ali, Walikota, dan Bupati.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan, angka stunting di Maluku Utara masih cukup tinggi yakni masih berada diangka 23 persen. Angka itu disebabkan sejumlah daerah di wilayah Maluku Utara masih belum optimal dan mengalami kenakan angka stunting di tahun 2022.

Untuk itu dirinya terus mendorong kepala daerah selaku Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di daerah masing-masing terus mengoptimlakan pelayan kepada masyarakat.

“ Di Maluku Utara ini angka stuntingnya masih tinggi di sebagian kabupaten, untuk Provinsi sendiri masih 20 persen. Kita inginkan sekali dibawa 20 persen, muda-mudahan di akhir tahun 2024 itu sudah jauh dibawa 20 persen kalau nasional 14 persen itu harapan kami,” kata Hasto Wardoyo.

Lebih lanjut Ia menyampaikan, pemerintah harus mengatur angka usia setiap anak harus diatas 3 tahun, karena salah satu dampak stunting adalah pendeknya jarak usia anak yang tidak teratur. Untuk itu program KB merupakan salah satu solusi dapat mengatur jarak usia anak.

“ Jarak anaknya jangan terlalu dekat karena terlalu dekat itu dampaknya stunting, jarak anak itu 3 tahun itu tidak akan stunting. Inilah membuat kami datang ke Maluku Utara dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dan juga menurunkan kematian ibu dan bayi dan harus meningkatkan pelayan yang baik,” ungkapnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Maluku Utara, M. Al Yasin Ali, meminta seluruh kepala daerah Walikota dan Bupati agar bersinergi melakukan upaya-upaya dengan program strategis nasional dalam rangka percepatan penurunan stunting di daerah masing-masing. Sehingga harapan pemerintah pusat menargetkan 14 persen di tahun 2024 dapat terujud.

“ Saya meminta kepada ketua-ketua TPPS berkomitmen agar semua pemangku kepentingan dapat berkoordinasi sesuai dengan prannya masing-masing melakukan berbagai upaya fokus kepada program nasional percepatan penurunan stunting,” ujar M. Al Yasin Ali.(red/SMG)

Leave a Reply

Top