You are here
Home > Berita > EKONOMI > Tak Hanya Kuliner, Warung di Ternate Ini Layani Konsultasi Pengadaan Pemerintah Secara Gratis

Tak Hanya Kuliner, Warung di Ternate Ini Layani Konsultasi Pengadaan Pemerintah Secara Gratis

Ternate, Jurnalone. Id – Sebuah rumah makan yang diberi nama Warung B@per (Bacarita Pengadaan Pemerintah) di kota Ternate, Provinsi Maluku Utara ini tidak hanya menyajikan kuliner seperti warung pada umumnya, melainkan memberikan konsultasi gratis pengadaan pemerintah.

Warung B@per milik Farida A Abbas ini diresmikan oleh Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan istri Nurlisa Marsaoly, didampingi Pj Bupati Halut Saifuddin Djuba dan Ketua APINDO Malut Gajali Abdul Muthalib, pada Sabtu (5/6/2021) malam.

Farida sendiri merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Malut, yang bekerja di Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ). Selain memiliki keahlian di bidang pengadaan, dirinya juga hobi di dunia usaha.

Sejak 2017 Farida sudah mulai merintis usaha kuliner Bakso Malang Nibroos, namun sempat mengalami kendala yang mengakibatkan usahanya macet, dan itu tidak lantas membuat perempuan ini patah semangat.

Bagi dia, bisnis tidak hanya melulu soal profit, akan tetapi lebih dari itu adalah memberikan manfaat bagi orang lain, terutama bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan.

“Saya mungkin belum bisa membantu lebih, tapi dengan begini kan saya bisa mempekerjakan beberapa orang itu sudah suatu kebanggaan tersendiri bagi saya,”ujar Farida kepada media usai peluncuran usahanya di Jl. Salim Fabanyo, Kelurahan Tanah Raja, Ternate Tengah.

Ada beberapa menu andalan di Warung B@per ini yang dapat memanjakan lidah masyarakat kota Ternate khususnya, yaitu Bakso Malang dengan beberapa varian rasa seperti Bakso Lava, Mozarela, Telur Puyu, Jamur, dan kemudian Mie Ayam, serta yang tidak kalah spesial juga Coto dan Konro.

Konsultasi Pengadaan Pemerintah Secara Gratis:

Sesuai namanya, Warung B@per menyediakan layanan konsultasi bagi pihak yang berhubungan dengan pengadaan pemerintah. Siapa saja dapat memanfaatkan layanan ini secara gratis atau tanpa dipungut biaya.

Terlebih lagi, warung ini juga memiliki ruang makan yang terbuka dan tertutup, serta mampu menampung konsumen dengan jumlah lebih dari 20 orang dalam satu kelompok.

Farida mengaku mendapat dukungan dari asosiasi profesi pengadaan seperti Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) dan Forum Ahli Kontrak Pengadaan Indonesia (FAKPI).

“Kebetulan saya juga anggota IAPI, kita sering ngumpul jadi apa salahnya, selagi kita mampu silahkan siapa saja yang mau berkonsultasi. Apa yang bisa kita berikan akan diberikan pendapat,” jelasnya

Layanan konsultasi ini diapresiasi oleh Pj Bupati Halut Saifuddin Djuba, pasalnya selain menikmati hidangan spesial Warung B@per, juga membuat terobosan yang masih sangat minim di Ternate, dan Maluku Utara umumnya.

Kepala BPBJ Setda Malut ini menyampaikan, pihaknya telah memiliki 15 orang yang kompeten di bidang pengadaan barang dan jasa, dan berada di urutan pertama dengan tenaga kompeten terbanyak di Maluku Utara.

“Ini tentunya kita harus support sehingga SDM pemenuhan kebutuhan pengadaan barang dan jasa itu harus terpenuhi di kabupaten/kota se Maluku Utara,”ujar Saifuddin.

Pemulihan Ekonomi Ditengah Pandemi Covid-19:

Ketua APINDO Malut, Gajali Abdul Muthalib menyebut, hadirnya Warung B@per ditengah masa pandemi Covid-19 ini memberikan angin segar bagi dunia usaha kuliner, khususnya di Ternate.

Disamping itu, menjadi bagian dari mewujudkan program 100 hari kerja Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman dan Wakil Wali Kota Jasri Usman, yaitu Pemulihan Ekonomi.

“Ini sangat baik, ditengah ekonomi yang sedang kacau ibu Farida bisa membangun usaha, dan ini luar biasa karena tidak semua orang memiliki keberanian itu,”ucap Gajali.

Dia berharap, keberanian dan ketekunan berusaha insinyur perempuan ini tertular kepada generasi generasi muda, sehingga semakin banyak menyerap tenaga kerja. Meskipun kecil, UMKM dinilai mampu menjadi tameng penurunan angka pengangguran di masa krisis ekonomi.

“Ketika usaha dengan skala besar mulai berdampak pada krisis ekonomi, maka yang bisa bertahan adalah pengusaha kecil ini. Untuk itu, pemerintah harus mampu mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru,”ungkap Gajali.

Senada dengan itu, Wali Kota M Tauhid Soleman menyampaikan semakin banyak UMKM yang tumbuh dimasa pandemi Covid-19, menandakan ekonomi semakin tumbuh.

“Saya berharap, pengusaha (menengah keatas) dapat membantu untuk menghidupkan usaha kecil lainnya yang ada di Ternate. Karena itu adalah sinyal ada kebangkitan kita untuk bisa membangkitkan ekonomi masyarakat,”pintanya.

Bank Indonesia melaporkan perekonomian provinsi Maluku Utara mengalami pertumbuhan yang sangat baik pada triwulan IV 2020 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 9,48 persen, terakselerasi signifikan dibandingkan triwulan III 2020 yang juga mengalami akselerasi sebesar 6,66 persen.

Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tertinggi di antara 34 provinsi, dengan 3 provinsi yang tumbuh positif, yaitu Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi Tengah.

“Itu menandakan ada upaya perbaikan kita ditengah masa pandemi Covid-19. Tapi yang paling terpenting adalah kita tidak lupa menjaga protokol kesehatan,”tandasnya.

Turut hadir dalam acara itu, Manajer Komunikasi dan Koordinasi KPW BI Malut, Tulus, perwakilan Kelurahan Tanah Raja, dan pengusaha yang tergabung dalam asosiasi pengusaha Indonesia Maluku Utara. (red)

Leave a Reply

Top